Search

Kamis, 01 Desember 2016

Mengenal Jenis Efek Gitar, Fungsinya Dan Susunannya

Mengenal Jenis Efek Gitar, Fungsinya Dan Susunannya

            Dalam dunia musik khususnya para pemain musik pasti sering menggunakan efek suara seperti Stompbox, Multy Efek, unit rackmount, dan lain-lain. Alasan setiap gitaris menggunakan efek gitar sangat beragam mulai dari mencari dan menciptakan identitas dari sebuah lagu, membuat terdengar lebih besar, lebih bertenaga, lebih luas, dsb. Tapi sebenarnya alasan utama kita menggunakan berbagai macam efek gitar adalah karena suara gitar biasa belumlah cukup. Effects unit adalah perangkat elektronik yang mengubah bagaimana alat musik atau sumber audio lainnya suara . Beberapa efek halus “warna ” suara , sementara yang lain mengubahnya secara dramatis . Efek yang digunakan selama pertunjukan live atau di studio , biasanya dengan gitar listrik , keyboard dan bass . Sementara yang paling sering digunakan dengan instrumen listrik atau elektronik , efek juga dapat digunakan dengan instrumen akustik , drum dan vokal. Contoh efek umum unit termasuk pedal wah – wah , fuzzboxes dan unit reverb. Efek yang disimpan di amplifier , unit atas meja , ” stompboxes ” dan ” rackmounts ” , atau mereka yang dibangun ke dalam instrumen itu sendiri . Sebuah stompbox (“pedal “) adalah logam kecil atau kotak plastik yang ditempatkan di lantai di depan musisi dan terhubung ke nya instrumen . Kotak ini biasanya dikendalikan oleh satu atau lebih kaki – pedal on- off switch dan hanya berisi satu atau dua efek . Sebuah rackmount dipasang pada rack yang berukuran 19 inch dengan peralatan standar dan biasanya berisi beberapa jenis efek.
            Sebenarnya tidak ada urutan yang baku dalam menyusun rangkaian efek gitar tetapi umumnya  dimulai dengan efek dinamik dan tone, efek titinada, diakhiri dengan efek waktu. Susunan sederhananya bisa berupa Compressor/distortion, chorus, kemudian delay. Alasan kenapa efek dinamik dan tone diletakkan di awal karena efek tersebut yang mengolah sinyal gitar mentah yang masih murni, seperti efek compressor yang merespons seberapa keras kita memetik senar. Efek chorus/pitch shifter sebaiknya diletakkan setelah efek distorsi, sebab efek distorsi dalam jumlah yang banyak bisa mengurangi kekayaan suara efek pitch shifter. Sedangkan efek delay harus diletakkan dibagian akhir karena efek ini yang bertugas “merekam” semua hasil efek sebelumnya sehingga bisa memainkan efek tunda. Meskipun saat ini belum ada konsensus yang jelas tentang berapa untuk mengkategorikan efek.
Berikut jenis-jenis efek yang harus kita ketahui.
1. Efek dinamik
            Juga disebut volume dan efek amplitudo, efek dinamika memodifikasi volume instrumen. Efek Dinamika adalah efek pertama yang diperkenalkan untuk gitaris. Efek jenis dinamic ini meliputi Boost/volume pedal, Compressor, Noise gate, envelope filter dan tremolo. Umumnya efek jenis ini diletakkan di awal rantai efek.
A. BOOST/VOLUME PEDAL









Efek yang digunakan untuk meningkatkan sinyal input entah itu dari gitar, bass, atau sumber input suara lainnya. Boost ini kemudian nanti berpengaruh juga terhadap sound yang dihasilkan jika dikombinasikan dengan distorsi. Boost juga berpengaruh terhadap sustainability suara gitar. Sustainability adalah seberapa panjang suara gitar yang dihasilkan. Jika Boost nya besar, otomatis distorsi yang diberikanpun tidak perlu terlalu besar, karena nanti suaranya justru akan Peak. Peak biasanya ditandai dengan sinyal suara yang berwarna merah, yang aman adalah dipertengahan warna hijau. Sebuah boost atau “boost clean” menguatkan volume instrumen dengan meningkatkan amplitudo sinyal audio. Unit-unit ini biasanya digunakan untuk “meningkatkan” Volume selama solo dan mencegah kehilangan sinyal dalam “rantai efek” panjang. Seorang gitaris beralih dari rhythm guitar untuk memimpin gitar dapat menggunakan dorongan untuk meningkatkan volume nya solo.
Berikut adalah contoh untuk efek Boost/volume: Electro-Harmonix LPB-1; Electro Harmonix LPB-1 level boosterMXR Micro Amp; MXR Micro Amp.

B. COMPRESSOR








Fungsinya adalah sebagai pembatas atau penekan suara yang berlebihan dan juga menaikkan suara yang terlalu rendah, jadi garis besarnya efek ini berfungsi untuk pembatas suara agar tidak berlebihan dan kekurangan. Dan juga sebagai pembatas atau penekan suara yang berlebihan dan juga menaikkan suara yang terlalu rendah, jadi garis besarnya efek ini berfungsi untuk pembatas suara agar tidak  berlebihan dan kekurangan. Sedangkan compressor sustianer terdapat fitur yang ditambahkan yaitu sustainer yang berguna untuk memanjangkan dan memaksimalkan sinyal input yang masuk. Compression digunakan untuk membatasi sinyal input suara yang masuk. Compression dapat mendeteksi range amplitude sinyal bawah/rendah(bottom) dan range amplitude sinyal tinggi/atas (top). Nah, dengan Compression ini anda bisa memilih suara mana yang akan dioptimalkan, apakah amplitude bawah atau yang atas. Jika anda merasa amplitude bawah terasa kurang enak sesuai keinginan anda maka anda bisa meminimalisir/mengurangi suaranya sehingga suara amplitude atas bisa keluar secara maksimal. Efek ini membuat suara keras lebih tenang dan suara yang tenang keras dengan mengurangi atau “menekan” jangkauan dinamis dari sinyal audio. efekkompresor juga sering digunakan untuk menstabilkan volume dan menghaluskan nada “attack” oleh peredam onset dan memperkuat sustain. Efek kompresor juga dapat berfungsi sebagai limiter dengan pengaturan ekstrim kontrol nya.
Berikut adalah contoh untuk efek Compressor: Keeley compressor; MXR Dyna Comp.

C. NOISE GATE









Untuk menekan suara ground atau noise yang keluar, sehingga sound akan terdengar lebih bersih. Namun untuk parameter yang berlebihan effect ini juga terasa seperti mengurangi atau memperpendek sustain (durasi suara yang dihasilkan dari gitar). Gate atau Noise Cancellation adalah sebuah pintu gerbang untuk keluarnya suara. Ibaratnya begini, sebuah saluran air, jika saluran pintu saluran airnya terbuka lebar, maka airnya yang keluar pun banyak, jika pintunya hanya dibuka sedikit, otomatis airnya keluar sedikit. Maka, jika Gatenya dibesarkan (pintunya semakin ditutup) maka suara yang keluar semakin kecil. Jika Gatenya dikecilkan (Pintunya semakin dibuka) maka suara yang keluar semakin besar. Efek Gate ini bisa ditemukan pada Guitar Rig, dan Overloud TH1. Lalu apa hubungannya dengan Noise Cancellation? Gate juga berfungsi sebagai Noise Cancellation. Anda pasti sering mendapati suara efek gitar distorsi apapun efek yang anda gunakan, entah itu analog ataupun yang digital seperti Guitar Rig ataupun Overloud TH1, terdengar kemresek atau banyak noise, atau Hiss. Noise tersebut muncul karena semua sinyal suara dikeluarkan, baik yang tinggi maupun yang rendah. Noise biasanya berada pada frequensi rendah. Nah, untuk mengurangi noise tersebut, berarti suara yang masuk harus dibatasi dengan Gate. Jika Gatenya dibesarkan, otomatis input suara semakin kecil dan otomatis juga suara noise/hiss bisa dihilangkan. Tetapi, Gate in juga memiliki kelemahan atau efek negatif. Jika Gatenya terlalu besar, maka suara yang dihasilkan tidak bisa sustain atau panjang. Suara dan efek yang dihasilkan akan berdurasi pendek lalu menghilang. Malah, jika Gatenya benar benar tinggi, maka suara yang dihasilkan bisa hilang dalam durasi yang singkat dan secara tiba tiba tanpa hilang malalui proses fading atau menghilang sedikit demi sedikit. Jadi, jika anda ingin suara efeknya (misalkan efek gitar distorsi) panjang dan tidak cepat berhenti, maka salah satu faktor yang perlu anda perhatikan adalah Gatenya. Yaitu dengan mensetting Gatenya tidak terlalu besar. Jadi anda bisa mendapatkan dua manfaat yaitu suara noise hilang dan suara efek bisa tetap panjang. Efek jenis ini enghilangkan “hum”, “mendesis” dan “static” dengan sangat mengurangi volume suara yang berada di bawah ambang batas yang ditetapkan. Noise gates adalah expanders, yang berarti tidak seperti kompresor mereka meningkatkan jangkauan dinamis dari sinyal audio untuk membuat tenang terdengar bahkan lebih tenang. Jika digunakan dengan pengaturan yang ekstrim bersama dengan reverb, mereka dapat membuat suara yang tidak biasa, seperti efek drum yang terjaga keamanannya seperti yang digunakan dalam lagu-lagu pop, gaya tahun 1980-an yang dipopulerkan oleh lagu Phil Collins “in the Air Tonight”.
Berikut contoh jenis efek Noise Gate: Boss NS-2 Noise Suppressor; Rocktron Hush Noise Gates.

D. ENVELOPE FILTER












Kadang-kadang disebut auto-filter atau auto-wah adalah efek pemerataan mirip dengan wah wah. Envelope Filter pada dasarnya adalah sebuah wah yang dikendalikan oleh volume sinyal input bukan oleh pedal ekspresi.
E. TREMOLO







Efek tremolo menghasilkan sedikit variasi yang cepat dalam volume note atau akord. “Efek tremolo” tidak harus bingung dengan yang sering mereka salah artikan-bernama “tremolo bar”, sebuah perangkat pada bridge gitar yang menciptakan vibrato atau “pitch-bending” efek. Dalam efek transistorized, tremolo yang diproduksi dengan mencampur sinyal audio instrumen dengan gelombang pembawa sub, sehingga terdengar sedemikian rupa yang menghasilkan variasi amplitudo pada gelombang suara.
Berikut contoh stompbox untuk Tremolo: MXR M159 Stereo Tremolo; MXR M159 Stereo TremoloROCKTRON Surf Tremolo; ROCKTRON Surf Tremolo.

2. Efek distorsi
            Distorsi terdiri dari tiga jenis, yaitu overdrive, distorsi dan fuzz. Overdrive (atau “soft clipping") adalah suara dari ampli valve, pedal overdrive, dan berbagai efek tube emulator. Distorsi (“hard clipping”) adalah suara yang lebih agresif, seperti yang ditemukan pada ampli transistor dan beberapa tipe stompbox. Fuzz adalah distorsi yang kasar, semula dipopulerkan pada tahun 60-an. Banyak orang mencampur adukkan antara Overdrive, Distortion, dan Fuzz. Ketiganya tidaklah sama. Memang perbedaannya tidak begitu signifikan bila tidak diperhatikan secara jeli. Overdrive memang bisa menghasilkan suare efek distorsi, namun efek distorsinya tidak begitu kuat dan rata. Overdrive sebenarnya hanya meningkatkan gain dari input sound. Ketika inputnya sedikit, maka suara akan terdengar lebih besar, dan jika inputnya besar, suaranya akan terasa seperti distorsi. Distorsi mengacak suara sehingga terdengar agak kemresek. Namun, Distortion menghasilkan suara yang lebih rata, besar atau kecil inputnya, dia akan terdistorsi. Teorinya adalah untuk menghasilkan efek distorsi, sinyal input diclip/ dipotong dan diambil tengahnya saja, sehingga terlihat lebih rapat sinyalnya. Sedangkan Fuzz adalah distorsi yang sinyalnya lebih rapat sehingga Fuzz efeknya terdengar lebih boxi atau seperti berada didalam wadah kotak kaleng . Wah susah juga mengubah bunyi menjadi suara. untuk melihat lebih detil, coba aja deh langsung karena perbedaannya dikit banget.
A. OVERDRIVE

Pedal jenis overdrive memberikan tekanan atau dorongan (boost) yang akan menekan amplifier sehingga menghasilkan distorsi . Overdrive adalah efek yang paling halus. Suara overdrive mensimulasikan suara tabung amplifier ketika suara tersebut berubah menjadi lebih keras. Hal tersebut memungkinkan pemain gitar untuk mendapatkan suara yang lebih panjang. Sebuah pedal overdrive adalah cara mudah untuk beralih di antara suara dengan cepat, dengan menekan tombol on dan off di antara suara overdrive dan suara bersih. Overdrive banyak digunakan oleh musisi rock, blues dan pop. Unit overdrive mendistorsi nada instrumen dengan menambahkan “Tone”, menciptakan suara “Warm”. Untuk membuat suara “dirty” atau “gritty”suara, unit lebih jauh mengubah Tone dengan suara gelombang re-shaping or “clipping”  sehingga mereka memiliki flat, puncak mesa-seperti sesuatu yang melengkung. Dalam amplifier tabung, distorsi yang dibuat dengan mengkompresi sinyal listrik yang keluar dari instrumen kedalam tabung hampa udara atau “valves”. Dalam unit digital, efek ini disimulasikan oleh transitors atau chip computer. Distorsi efek differ Dari efek overdrive dalam menghasilkan kira-kira jumlah yang sama pada distorsi pada volume apapun. unit Overdrive, di sisi lain, memproduksi “Cleen” pada volume rendah dan suara terdistorsi pada volume keras.
Berikut contoh untuk efek Overdrive: Boss DS-1; Distortion pedal Ibanez TS-9

B. DISTORSI









Distorsi gitar rock diperoleh dan dibentuk pada berbagai titik dalam pemrosesan sinyal, termasuk beberapa tahapan, distorsi pre-amp, distorsi daya katup, output dan transformasi daya, dan distorsi gitar speaker. Sebagian besar karakter distorsi atau penyuaraan dikendalikan oleh kurva respon frekuensi sebelum dan setelah setiap tahap distorsi. Efek distorsi membuat suara yang “warm”, “gritty” dan “fuzzy” terdengar oleh “kliping” sinyal audio instrumen, yang mendistorsi bentuk bentuk gelombang dan menambah overtone. Efek distorsi kadang-kadang disebut “gain” efek, seperti suara gitar terdistorsi pertama kali dicapai dengan meningkatkan pasokan tenaga listrik (yaitu gain) ke amplifier tabung.

C. FUZZ









Fuzz adalah versi lebih ekstrem dari distortion. Pedal fuzz juga lebih besar dan kurang halus dibandingkan dengan overdrive dan distortion. Fuzz juga menambahkan banyak suara ekstra untuk gitar, sehingga pemain harus membiarkan senar yang sedang tidak dimainkan atau mereka akan mendapatkan suara feedback. Fuzz agak mirip dengan distorsi, Cuma, fuzz terdengar lebih lembut dan lebih boxi, seperti berada di dalam kotak kaleng . Gitaris yang sangat sering menggunakan Fuzz adalah Jimi Hendrix. Fuzz adalah versi lebih ekstrem dari distortion. Pedal fuzz juga lebih besar dan kurang halus dibandingkan dengan overdrive dan distortion. Fuzz juga menambahkan banyak suara ekstra untuk gitar, sehingga pemain harus membiarkan senar yang sedang tidak dimainkan atau mereka akan mendapatkan suara feedback.
Berikut contoh dari efek Fuzz: Electro-Harmonix Big Muff; Electro-Harmonix Big Muff Pi Fuzz Pedal synisterBOSS FZ-5 Fuzz; BOSS FZ-5 Fuzz.

3. EQ dan efek Filter
            Semua suara gitar punya “tone” khas yang terdiri atas keseimbangan frekuensi tertentu, dari bass sampai trebel. Efek EQ dan filter mengubah frekuensi ini untuk membentuk ulang kualitas tonal suara gitar. Efek jenis EQ ini mencakup pedal graphic equaliser (equliser grafik), talkbox, dan wah-wah.
A. EQUALIZER

Equalizer effect yang digunakan untuk mempertajam karakter gitar anda yang cenderung ke arah treble, middle atau bass. Namun untuk effect khusus ini akan memiliki parameter yang lebih detail dibandingkan dengan equalizer pada amplifier. Equalizer adalah sebuah set filter yang memperkuat (“meningkatkan”) atau melemahkan (“cut”) daerah frekuensi tertentu. Stereo sering memiliki equalizer yang menyesuaikan bass dan treble Teknisi audio menggunakan equalizer sangat canggih untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan, membuat instrumen atau suara yang lebih menonjol, dan meningkatkan aspek-aspek tertentu dari nada sebuah instrumen.
Berikut contoh stompbox untuk Equalizer: Boss GE-7 Equalizer; Boss Bass Equalizer pedalMXR 10-band EQ Pedal; Slash MXR M108 10-Band Graphic EQ.

B. TALK BOX







Fungsi dari efek ini adalah mengarahkan suara dari gitar atau synthesizer ke dalam mulut seorang pemain, yang memungkinkan dia untuk membentuk suara menjadi huruf vokal dan konsonan. Suara dimodifikasi ini kemudian dijemput oleh mikrofon. Dengan cara ini gitar mampu “berbicara”.
Berikut contoh stompbox untuk Talk Box: Dunlop Heil Talkbox; Rocktron Banshee Talk Box.
C. WAH

Cara kerja Efek Wah ialah dengan perputaran tone otomatis pada unit efek tersebut jadi terdengar sepeti bunyi ‘wah wah atau wak wak’. Wah-wah pedal menciptakan suara vokal seperti dengan mengubah spektrum frekuensi yang dihasilkan oleh instrumen-yakni bagaimana keras itu pada setiap saat terpisah frekuensi-dalam yang dikenal sebagai spectral glide. Perangkat ini dioperasikan oleh pedal kaki dengan membuka dan menutup potensiometer. Wah-wah pedal sering digunakan oleh gitaris rock funk dan psychedelic.
Berikut contoh stompbox untuk Wah-wah: Dunlop CryBaby; Dunlop Crybaby synister; Vox wah.



D. WHAMMY









Whammy berkutat pada oktav jadi seakan memainkan nada di oktav tinggi padahal yang dimainkan di oktav yang lebih rendah, jika pedal whammy dimainkan diinjak kedepan dan kebelakang maka akan menimbulkan efek seperti berteriak.

4. Efek Modulasi
            Efek modulasi adalah semua yang mengubah titinada gitar. Modulasi bisa terdiri atas satu semiton atau lebih (efek pitch shifter, harmonizer) atau dalam cakupan lebih kecil dalam hitungan mikrotonal (efek chorus, flanger). Modulasi adalah pelengkap untuk susunan stompbox. peranan modulasi memang tidak sepenting distorsi atau preamp, modulasi hanya menambahkan efek-efek suara khusus yang unik. Ada beberapa efek modulasi yang menawarkan suara unik. Efek jenis ini menggabungkan beberapa sinyal audio dalam rangka menciptakan suara dengan sifat tonal yang tidak biasa. Beberapa efek modulasi campuran (“memodulasi”) sinyal audio instrumen dengan sinyal yang dihasilkan oleh efek disebut gelombang pembawa. efek modulasi lainnya membagi sinyal audio instrumen dalam dua, mengubah satu bagian dari sinyal dan mencampurnya dengan bagian berubah. Jenis efek Modulation ini meliputi Chorus, Flanger, Phaser, Ring Modulator, Vibrato.
A. PITCH SHIFTER









Sebuah pitch shifter meningkatkan atau menurunkan (misalnya “transposes”) setiap note seorang pemain memainkan dengan interval yang telah ditetapkan. Misalnya, pitch shifter diatur untuk meningkatkan pitch oleh keempat akan meningkatkan note masing-masing empat interval diatonis di atas note sebenarnya yang dimainkan. shifter pitch meningkatkan atau menurunkan pitch pada satu atau dua oktaf, sedangkan perangkat yang lebih canggih menawarkan berbagai perubahan interval.
Berikut contoh stompbox untuk Pitch shifter: Behringer US600.

B. HARMONIZER









Jenis efek ini menggabungkan pitch yg diubah dengan pitch asli untuk menciptakan harmoni dua note atau lebih. Efek ini bisa menghasilkan suara gitar yang satu oktav lebih tinggi atau lebih rendah. Kadang juga bisa menghasilkan harmoni (dua suara yang bunyi secara bersamaan). Oleh sebab itu kadang disebut Harmonizer. Ini merupakan jenis shifter pitch yang menggabungkan pitch yg diubah dengan pitch asli untuk menciptakan harmoni dua note atau lebih. Beberapa hamonizers mampu membuat efek chorus seperti dengan menambahkan perubahan sangat kecil dalam pitch.
Berikut contoh stompbox untuk Harmonizer: Electro-Harmonix POG.


C. PITCH/FREQUENCY








Jenis efek ini memodifikasi nada dengan mengubah frekuensi gelombang suara atau menambahkan harmoni baru. Jenis efek Pitch/frequency ini meliputi Pitch shifter dan Harmonizer.
Berikut ini contoh untuk efek Pitch/Frequency : Electro-harmonix POG.

D. CHORUS









Efek Chorus merupakan efek yang berfungsi untuk membuat suara gitar yang dihasilkan menjadi harmonisasi atau dengan kata lain seolah-olah kita sedang bermain gitar lebih dari satu orang. Chorus digunakan untuk membuat copian suara input untuk dimainkan bareng dengan suara input. Chorus tidak seperti Octave karena chorus tidak merubah tinggi nada input. Aslinya, tujuan chorus adalah digunakan untuk mensimulasikan suara dua penyanyi bersamaan. Efek ini menirukan suara paduan suara dan benang orkestra menghasilkan secara alami, dengan memiliki sedikit variasi dalam timbre dan pitch, dengan mencampur suara dengan sedikit perbedaan dalam timbre dan pitch. Sebuah efek chorus membagi sinyal audio instrumen-to-amplifier, dan menambahkan penundaan dan frekuensi sedikit variasi atau “vibrato” ke bagian sinyal sementara meninggalkan sisanya tidak berubah.
Berikut contoh stompbox untuk Chorus: Boss Chorus Ensemble; Boss CE-5 Chorus EnsembleTC Electronic Stereo Chorus.

D. FLANGER









Efek ini menciptakan suara seperti “jet pesawat” atau “angkasa”, simulasi efek studio yang dihasilkan dengan memegang tepi reel pita audio (yang “mengarah”) untuk sejenak memperlambat rekaman. Flangers menambahkan versi variabel keterlambatan suara dengan aslinya, menciptakan efek sisir filter. Suara Flanger itu seperti suara mesin jet. Juga dipopulerkan oleh Eddie Van Halen. Salah satu judul lagu band Van Halen Unchained. Itulah contoh suara Flanger. Paul Gilbert akhir-akhir ini juga sering menggunakan efek Flanger ini. Ia malah punya efek Flanger Signature bernama Ibanez Airplane Flanger. Nah, misalkan anda menggunakan gitar, dan ingin menambahkan efek flanger, maka anda akan mendapatkan suara gitar yang bercampur dengan suara angin . Semakin cepat anda mengocok gitar, semakin lambat gelombang suaranya. Anda bisa lihat contoh efek flanger ini pada penutupan lagunya Greenday yakni Boulevard of Broken Dream.
Berikut contoh stompbox untuk Flanger: Boss BF-3 Flanger; Behringer FL600 Flanger Machine.

E. PHASER









Untuk menghasilkan suara seperti gelombang angin. Cobalah anda tutup kedua telinga anda dengan tangan anda. Kemudian buka dan tutup telinga anda pelan pelan dan berulang kali, maka anda akan mendengar seperti suara angin.
Berikut contoh stompbox untuk Phaser: Electro Harmonix Small StoneMXR Phase 90.
F. OCTAVE









Digunakan untuk meninggikan atau merendahkan nada suara. Cara kerjanya, misalkan kamu memainkan nada G sebagai input, maka efek Octave ini akan mengcopy dan merubah nada G ini menjadi lebih tinggi sehingga kita akan mendapatkan 2 suara nada G, satu nada G yang kita mainkan dan satu lagi nada G yang lebih tinggi yang dikeluarkan oleh efek Octave ini. Sesuai dengan namanya, Octave membuat efek dengan menampilkan suara tambahan yang suara tersebut adalah satu oktav lebih rendah atau lebih tinggi. Cara kerja Octave ini adalah mengambil sample input sound. Misalkan anda membunyikan nada G, maka efek Octave ini akan mengambil sampel sound input nada G tersebut kemudian membuat copiannya yang diubah ke nada octave lebih tinggi dan dimainkan bareng dengan suara inputnya. Jadi, suara yang keluar adalah G normal (sesuai input) dan G tinggi. Dengan demikian anda bisa mendapatkan suara double.
Berikut ini contoh untuk efek Octave: Behringer UO300.

G. RING MODULATOR

Efek ini mengeluarkan resonansi/bunyi, resonansi logam dengan mencampur gelombang yang dihasilkan oleh alat dengan gelombang yang dihasilkan oleh perangkat osilator internal untuk menciptakan sinyal nada yang kaya.
Berikut contoh stompbox untuk Ring modulator: Moogerfooger MF-102; Moogerfooger MF-103.

H. VIBRATO









Efek ini menghasilkan slight, variasi cepat di pitch, meniru variasi tone fraksional diproduksi secara alami oleh penyanyi opera dan pemain biola saat memperpanjang satu note. Efek vibrato sering membiarkan pelaku untuk mengendalikan tingkat variasi serta perbedaan dalam pitch (misalnya “depth”). Sebuah vibrato dengan pengaturan “depth” yang ekstrim  (misalnya, setengah sem / tone atau lebih) akan menghasilkan suara, dramatis ululating. Gitaris sering menggunakan istilah “vibrato” dan “tremolo” misleadingly. sesuatu yang disebut “vibrato unit” dalam amplifier gitar benar-benar menghasilkan tremolo, sementara “tremolo arm” atau “whammy bar” pada gitar menghasilkan vibrato.
Berikut contoh stompbox untuk Vibrato: Boss VB-2 Vibrato.


5. Efek waktu
            Efek adalah efek apa pun yang bisa “memutar ulang” sinyal asli setelah berbunyi-secara khusus merujuk pada pedal delay dan reverb. Fungsi dari jenis efek ini adalah menunda sinyal suara atau menambahkan echos. Jenis efek Time/based ini meliputi Delay/echo, Reverb, Looper Pedal.
A. DELAY









Untuk effect yang satu ini bisa menghasilkan suara yang bergema dan memantul, yang bisa disesuaikan timingnya sesuai dengan keinginan kita. Effect seperti ini juga sangat cocok dipadukan dengan distorsi untuk bagian solo gitar yang akan memperpanjang sustain namun pada umumnya dengan seting time delay yang pendek. Fungsi efet ini untuk mengulang suara dengan selang waktu tertentu. Contoh-contoh efek delay : Tap Delay, Pingpong Delay, Hold Delay, BPM Delay, dan lain sebagainya. Efek delay adalah pengembangan dari echo klasik. Fungsinya adalah untuk mengulang suara dengan selang waktu tertentu. Efek delay biasanya diletakkan diakhir rangkaian efek, dan pada multi efek digital, biasanya efek delay digabung dengan efek reverb. Jika anda meletakkan efek delay di tempat lain, suara asli dengan suara delaynya akan berbeda. Misalnya : jika anda meletakkan efek delay sebelum efek distorsi, distorsi pada suara delay akan lebih lemah (bahkan tidak ada distorsi)  dari pada suara asli. Delay mengcopy suara sinyal input dan kemudian menampilkannya lebih lambat. Suara asli akan dibunyikan, kemudian disusul oleh suara hasil copian. Nah, kemunculannya pun bisa disetting berapa lama akan muncul setelah suara asli dan berapa kali akan dikeluarkan. Delay ini sangat bagus untuk mengisi kekosongan suara misalkan pada gitar. Jika gitar dimainkan clean saja, maka akan terdengar sangat sepi. Tetapi jika ada Delaynya, maka beberapa yang kosong akan diisi oleh efek delay. Efek delay ini juga bagus bila dikombinasikan dengan distorsi. Kombinasi delay dan distorsi dapat membuat efek sustain yang bagus. Dengan demikian efek gitar distorsi bisa bertahan lebih lama dan panjang tidak cepat selesai meskipun hanya satu stroke/genjrengan atau petikan . Itu karena suara distorsinya dicopy dan didelay kemudian ditampilkan berulang ulang, sehingga sustainnya menjadi panjang. Efek ini menghasilkan efek gema dengan menambahkan duplikat instrumen-untuk-penguat sinyal listrik ke sinyal asli pada Delay waktu yang pendek. Efeknya bisa menjadi “slap” or “slapback,” atau beberapa Echos.
Berikut contoh stompbox untuk Delay: Electro-Harmonix Deluxe Memory Man Line 6 DL4.

B. REVERB









Berfungsi untuk menciptakan dimensi ruang dan membuat suara sound gitar lebih besar (bukan keras), efek reverb sangat berguna bagi kalian saat kalian ingin mencari karakter suara gitar yang kalian inginkan. Efek Reverb ini digunakan untuk menghasilkan efek suara seperti seolah anda sedang berada di ruang tertutup seperti hall atau lainnya. Sehingga terdapat suara gema yang memantul. Reverb ini secara tidak langsung memberikan sebaran suara sehingga ruang dengarnya tidak begitu kosong, tetapi ditutup secara halus oleh efek Reverb. Efek Reverb ini sering dikombinasikan dengan efek Delay. Jika efek Reverb ini diset terlalu tinggi, maka suara yang dihasilkan akan seperti berada di dalam air. Mensimulasikan suara yang dihasilkan dalam ruang gema dengan menciptakan sejumlah besar gema yang secara bertahap memudar atau “decay” . Sebuah sistem plate reverb menggunakan transduser elektromekanis untuk menciptakan getaran dalam satu plate reverb. Spring reverb sistem, yang sering digunakan dalam amplifier gitar, gunakan transduser untuk membuat getaran dalam spring (suara mata air). efek reverb sinyal digital menggunakan algoritma berbagai pengolahan untuk menciptakan efek reverb, sering kali dengan menggunakan sirkuit keterlambatan umpan balik.
Berikut ini contoh efek Reverb: Electro-Harmonix Holy Grail.

C. LOOPER PEDAL









Looper pedal atau “looper frase” memungkinkan pelaku untuk replay merekam dan jedah atau bagian dari sebuah lagu. Loops dapat dibuat di tempat selama pertunjukan atau mereka dapat pra-direkam. Beberapa unit memungkinkan pemain untuk loop beberapa kali. Efek loop pertama diciptakan dengan pita reel-to-reel tape menggunakan loop. High-end boutique tape loop effects masih digunakan oleh beberapa studio yang meinginkan suara vintage. efek loop digital menciptakan efek ini menggunakan memori elektronik.
Berikut ini contoh efek Looper Pedal: Boss RC-30 Loop Station.
Tuner









Susunan Efek Gitar

Penyusunan efek di pedal board lazim nya berurutan secara seri, dimulai dari pedal wah wah, dynamic/filter, OD/Dist/Fuzz, Equalizer, modulasi, dan terakhir efek waktu delay/reverb. Namun sekali lagi saya tekankan urutan ini tidaklah baku, sesuaikan dengan selera anda, trial and error sangat mengasyikkan disini, anda dapat merasakan respon pedal distorsi anda bila di taruh setelah pedal equalizer atau sebaliknya, atau anda dapat merasakan sensasi compressor setelah overdrive, semua kemungkinan itu terbuka lebar untuk menghasilkan kombinasi sound yang luas.

Namun bila anda adalah seorang rocker dengan gigs reguler setiap minggu, mungkin setingan ini dapat dipakai, dengan menggunakan ampli yang telah disediakan panitia di panggung, anda cukup membawa 4 pedal saja, sebuah wah wah pedal untuk menambah aksi lead anda, compressor yang dapat di set untuk menambah sustain lead anda, atau di set ‘tight’ untuk kekuatan rhythm, pedal overdrive atau distorsi kesayangan, dan tak lupa sebuah pedal delay untuk memuluskan sound lead anda, apasalahnya di coba.

SERIES ATAU PARAREL?
Pertanyaan yang sering keluar dibenak kolektor pedal adalah lebih enak mana antara rangakaian pedal efek seri atau pararel? kembali ke atas, semua sesuai kebutuhan anda sebagai gitaris. Atau memang anda telah terlanjur membeli begitu banyak pedal efek dan sayang untuk melepasnya, hey mengapa tidak anda rangkai semuanya secara seri dalam pedal board
atau memang pedal anda sudah sebegitu banyaknya, rangkai saja semua

namun ada kalanya kita merasa bosan akan sound yang dihasilkan, biasanya dimulai dari kebosanan akan sound OD/Dist yang dihasilkan pedal, dan anda mulai mengidam idamkan sound Distorsi dari sebuah ampli tabung, atau mungkin juga karena kebutuhan akan kekuatan ampli tabung untuk beberapa gigs dengan panggung yang lebih besar. Berarti ini saatnya untuk menggunakan rangkaian pedal secara pararel dengan ampli, bisa kita simak gambar berikut.

pada rangakaian pararel diatas adalah untuk menonjolkan karakter dari drive yang dihasilkan oleh ampli, bisa kita sama sama lihat, sinyal dari gitar melalui pedal wah, diratakan oleh compressor, sehingga drive yang nantinya dihasilkan oleh head ampli akan lebih padat/tight, kita juga dapat menambahkan clean/gain booster untuk meng-crank lagi(crank up) atau menendang lagi sound yang dihasilkan ampli, pengguanaan clean booster untuk mengangkat volume drive ampli tanpa merubah karakter sound drive ampli, sedangkan penggunaan gain booster untuk menguatkan karakter atau memberi warna(coloring) sound drive ampli tersebut.
pemanfaatan line send and return pada ampli untuk rangkaian pedal equalizer, modulasi, delay dan reverb, sedangkan pengguaan pedal volume hanya sebuah opsi lain saja.

Satu channel, dua channel atau multi channel??
Mungkin pada beberapa kesempatan, kita melihat gitaris atau bassist idola kita, baik secara live, streaming ataupun di TV, dan sekelebatan kita melihat rangkaian pedal board nya, ada beberapa yang sederhana, dan ada pula yang rumit, dan bahkan menggunakan 3 set pedal board dan 3 ampli sekaligus. Penggunaan multi channel pada gitar dan bass sudah bukan hal yang aneh lagi, bahkan Brian May sudah melakukan nya sejak jaman dahulu.
ada beberpa setup multi channel yang biasa kita jumpai, seperti dapat kita lihat pada gambar berikut ini

sinyal dari gitar di bagi dua oleh A/B box atau line selector, dengan pedal ini gitaris dapat memilih rangkaian mana yang akan di pakai, dan ampli mana yang akan dipakai, apakah A atau B, bahkan dengan pedal splitter kedua channel dapat aktif secara bersamaan, untuk menambah nuansa dalam lagu yang dimainkan. Namun beberpa gitaris tak seberuntung ini, dapat memiliki dua ampli, dan bahkan ketika di panggung hanya tersedia 1 ampli saja, mungkin cara di bawah ini dapat dilakukan

penggunaan blender/mini mixer dapat memudahkan kita untuk men set channel mana yang lebih dominan atau lebih tipis.
ada beberapa gitaris yang mengunakan looper pedal, sebuah pedal yang berfungsi sebagai line selector dan blender sekaligus, di pasaran banyak pembuat pedal efek menawarkan looper pedal untuk 2 loop, 3 loop atau bahkan 5 loop sekaligus, namun prinsipnya sama saja.

Namun terkadang di Gigs kecil, sama sekali tidak tersedia ampli gitar, sehingga mau tidak mau sinyal gitar kita harus masuk ke PA mixer, tenang saja dengan bantuan DI box PA mixer pun dapat di ‘tendang’

Tap Dancing
ok sekarang anda telah memiliki semua pedal idaman anda, anda telah memiliki semua pedal itu dan telah menguasai sound gitar idaman anda. Namun dengan jumlah pedal yang banyak itu mungkin anda akan kesulitan dalam mengoperasikan kesemua pedal itu di pertunjukan live anda, yang pastinya dapat memecah konsentrasi dan merusak permainan maut anda. Tap dancing sering di analogikan kepada gitaris yang menginjak beberpa stompbox dalam permainan nya untuk menghasilkan sound yang di inginkan. Hal ini tentu saja tak akan terjadi bila si gitaris menggunakan digital multieffect, dengan segala macam fasilitas kemudahan nya, namun tidak semua  gitaris menyukai multieffect, ada yang memang faham atau hanya ikut ikutan semata.
Sekarang beberapa perancang pedal efek telah menciptakan sebuah pedal looper yang dapat di program secara digital, sehingga dapat menggabungkan beberpa pedal stompbox dan memudahkan pengoperasian nya seperti digital multieffect, dimana pada pedal looper tersebut terdapat pilihan jalur mana saja yang aktif, misal kita memilih patch A dengan jalur yang aktif 1,5,7,8, jadi pedal efek pada jalur tersebut saja yang aktif. sehingga pengoperasian seperti multieffect.

bahkan beberapa produsen pedal stompbox menyematkan fasilitas MIDI untuk mengontrol pedalnya, sehingga dengan bantuan sebuah interface, pengoperasian pedal pedal stompbox dapat dilakukan melalui MIDI foot controller. melalui MIDI CC message yang dapat dilakukan bukan saja hanya memilih pedal mana yang aktif, namun MIDI dapat menjangkau sampai setting parameter dari pedal tersebut, dan dapat di save menjadi sebuah patch.

Pertanyaan yang sering terlontar dalam merangkai efek di pedal board adalah “mulai dari mana?” atau “mulai dari efek apa?”, sekedar berbagi pengalaman, bagi sebagian gitaris kita dapat memulai dari pedal drive/distorsi, setelah kita mendapatkan pedal drive/distorsi yang sesuai dengan karakter kita, baru kita bisa melanjutkan dengan pemilihan pedal delay atau modulasi.

Sedangkan bagi bassist dapat memulai dengan memilih pedal preamp, drive atau envelope filter terlebih dahulu. Ssetelah urusan drive, modulasi,filter dan delay kelar, mungkin sudah saatnya untuk menambahkan karakter sound anda, penambahan compressor dapat menambah sustain pada permainan lead gitar, penambahan booster dapat meng-crank volume saat lead, atau gain booster dapat memberikan warna tersendiri pada sound anda.
sedangkan penggunaan efek tremolo, vibrato, phaser, flanger, pitch shifter sesuaikan dengan jenis musik atau lagu yang anda bawakan
drive, modulasi, filter,delay, compressor…lalu apalagi?
mungkin pedal preamp + DI dapat menjadi penutup pedalboard anda, pedal preamp sangat membantu ketika di studio atau di panggung disediakan ampli yang asal bunyi atau tidak sesuai dengan karakter kita. sedangkan DI dapat menjaga kualitas signal yang dikirimkan langsung ke mixer/PA.
aplikasi pedal preamp pada rangkaian efek bass bisa di taruh terakhir atau di awal effect chain/ragkaian efek
Pedal pre amp di awal effect chain
Peda pre amp di akhir effect chain
Di akhir tulisan ini, saya hanya berpesan, tidak ada pedal efek yang jelek, yang ada hanya karakternya tidak cocok dengan kita, oleh karenanya sesuaikan pedal yang akan kita pakai dengan karakter kita. Jaman sudah sedemikian canggih, untuk mengetahui karakter sebuah pedal efek, tidak perlu membelinya, cukup dilihat di dunia maya atau bahkan dengan mencobanya di toko musik. Dari semua pedal yang dibahas dari tulisan bagian 1 sampai 3 tidak perlu semua pedal ada dalam pedal board anda, sesuaikan dengan karakter dan jenis musik yang anda mainkan.
Sebuah volume pedal digunakan untuk mengatur volume sound dari sebuah instrument, bisa diletakkan di awal effect chain atau di akhir effect chain. Sedangkan sebuah exprssion pedal di gunakan untuk mengatur parameter dari suatu efek secara langsung oleh pijakan kaki kita, biasanya parameter yang diatur adalah gain, time, feedback atau bahkan freq pada sebuah pedal auto wah. Pada kebanyakan pedal multi effect terdapat buit in expression pedal atau bahkan disediakan akses untuk expreesion pedal external. Secara skematik volume pedal dan expression pedal memang terlihat mirip, maka dari itu kebanyakan para pengguna multi effect menggunakan sebuah volume pedal untuk di jadikan expression pedal external, dengan sedikit modifikasi di jalur kabel tentunya.
Semoga bermanfaat.


Dikutip dari berbagai sumber.
Diposkan oleh : Samuel Yosep Santoso.

4 komentar: