TUHAN MEMBERIKAN KETENANGAN
(MAZMUR 62:2-3,6-7)
Pendahuluan:
a. Mazmur ini tidak berisi sesuatu yang secara langsung
berkaitan dengan doa atau pujian, dan juga tidak tampak pada kesempatan apa
mazmur ini ditulis. Namun di dalamnya, menunjukkan bahwa:
- Daud dengan luar biasa senangya mengakui keyakinannya akan
Allah dan ketergantungannya kepada-Nya dan mendorong dirinya sendiri untuk
terus menantikannya.
- Dengan segala kesungguhan hati, ia menggugah dan mendorong
orang lain untuk percaya kepada Allah juga, dan bukan kepada makhluk manapun.
b. Tenang dalam KBBI = tidak gelisah, tidak rusuh, tidak
kacau, tidak ribut, aman dan tenteram.
Di manakah kita akan menemukan ketenangan dalam hidup
ini? Banyak orang berpikir bahwa hidup
tenang hanya akan mereka rasakan ketika mereka punya uang ratusan juta atau
deposito di bank, kekayaan yang melimpah, punya satpam yang menjaga rumah kita
selama 24 jam penuh dan sebagainya. Keamanan
adalah salah satu kebutuhan manusia. Banyak orang yang berani bayar mahal demi
mendapatkan rasa aman, misal dengan membayar pengawal pribadi. Fakta
membuktikan, banyak orang kaya yang hidupnya tidak tenang: selalu was-was
dengan hartanya, kuatir dengan perusahaannya dan lain-lain.
Isi:
a. Pemazmur menegaskan bahwa orang yang tinggal di dalam
Tuhan (dekat dengan Tuhan) pasti akan mengalami ketenangan dalam hidupnya.
b. Tuhan memberikan keselamatan (ayat 2) dan harapan (ayat
6) sebab Dia adalah gunung batu dan kota benteng kita (ayat 3 dan 7)
c. Untuk bisa dekat dengan Tuhan maka kita harus menguasai
diri dan menjadi tenang serta percaya dan berserah
Penjelasan:
a. Dalam perjalanan hidupnya, mulai dari saat masih menjadi
seorang penggembala domba hingga menjadi raja atas Israel, kehidupan Daud
diwarnai dengan hal-hal yang menakutkan, sehingga ia merasa tidak aman. Saat menggembalakan kawanan domba ayahnya ia
harus berhadapan dan bergumul dengan binatang buas, namun saat melawan Goliat
tidak ada rasa takut sedikit pun dalam diri Daud karena ia tahu bahwa Tuhan
yang menyertainya, dan terbukti ia mampu mengalahkan pahlawan Filistin itu dan
meraih kemenangan secara gemilang. Ujian
yang harus dilewati tidak hanya sampai di situ, Daud pun selalu dikejar-kejar
oleh Saul yang hendak membunuhnya. Hidup
Daud seperti berada di ujung tanduk.
Secara manusia ia kerapkali merasa takut dan kuatir, namun ia tetap
tenang, karena ia yakin ada Tuhan yang tidak pernah meninggalkannya (Mazmur
23:4).
Daud sadar bahwa
rasa tenang dan aman itu tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan dan
suasana sekitar, orang lain, uang atau harta yang kita miliki atau kuasa-kuasa
di luar Tuhan, tetapi rasa tenang dan aman hanya akan kita rasakan ketika kita
dekat dengan Tuhan (Mazmur 62:9b);
dengan kata lain jika kita merasa aman bukan berarti tidak ada masalah
atau ujian, tetapi karena ada Tuhan. Tuhan adalah jaminan rasa aman kita; perlindungan yang Dia berikan itu sempurna.
b. Keselamatan = perihal selamat, kesejahteraan,
kebahagiaan; Harapan = orang yang diharapkan atau dipercaya.
- Ketika diperhadapkan pada satu situasi yang sulit dan
membuat kita tidak berdaya, seringkali kita mencari pertolongan dari
orang-orang yang disekitar kita atau bahkan mengandalkan diri sendiri untuk
mencari cara agar dapat melepaskan diri dari situasi tersebut. Kita akan
mendapatkan keselamatan yang dari Tuhan ketika kita dekat dengan Tuhan (ayat
2), Tuhan ingin agar Dia menjadi satu-satunya sumber keselamatan itu.
- Daud menghadapi persepakatan politik yang ingin
menjatuhkannya, ia sadar upaya dan tipu daya dari para musuh yang berkedok sahabat
itu memang begitu dahsyat berupaya untuk menghancurkan dia. Ia mengetahui bahwa
dirinya didustai oleh mereka yang berkata manis, padahal di dalam hati
mengutukinya (ayat 5). Namun dalam situasi yang terhimpit ini, Daud tetap
diliputi rasa aman dan tenang teduh karena berada dekat dengan Allah, satu-
satunya sumber pengharapan yang dapat diandalkan (ayat 2-3, 6-7). Kedekatannya
dan pemahamannya akan Tuhan merupakan jangkar bagi keyakinannya yang kokoh.
c. Untuk bisa dekat dengan Tuhan, maka:
1. Menguasai diri dan menjadi tenang (1 Petrus 4:7)
Banyak hal yang terjadi di hari-hari ini yang membuat hidup
kita berada didalam ketidaktenangan, kacau, kuatir, cemas, panik dan lain-lain
dimana hal-hal itu sangat disukai oleh Iblis.
Sebab orang yang tidak tenang dalam hidupnya pasti akan mengalami
kesulitan untuk berdoa dan fokus kepada Tuhan. Tetaplah tenang dalam kondisi
apapu karena doa yang lahir dari hati yang tenanglah yang dapat merasakan
hadirat Tuhan.
2. Percaya dan berserah (Mazmur 62:9; Mazmur 55:23)
Hanya Tuhan yang dapat kita andalkan. Harapan di dalam Tuhan
tidak akan pernah mengecewakan.
Kesimpulan:
Berserah diri dan kuasailah diri adalah cara kita untuk
dapat dekat dengan Tuhan. Kehidupan yang dekat dengan Tuhan akan membuat kita
tenang, selain itu, Tuhan akan memberikan keselamatan dan harapan bagi kita
yang percaya kepada-Nya.
Penutup:
1. Apakah saat ini kita sudah memiliki ketenangan?
2. Kepada siapakah kita berharap?
3. Apakah kita sudah mendekatkan diri kepada Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar