TEORI
MUSIK
(BAGIAN
I)
Musik dalam kaitannya sebagai ilmu
pengetahuan, merupakan cabang dari ilmu kesenian. Musik dapat dipelajari, sehingga di dalam dunia akademik, selain belajar tentang praktek memainkan alat musik, juga diajarkan tentang teori musik. Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan istilah, unsur-unsur
musik dan hal-hal yang berkaitan dengan musik. Cabang ilmu ini mencakup
pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik,
dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik.
I.
Istilah-Istilah Musik
Dalam bagian pertama ini, saya akan
menjelaskan tentang istilah-istilah dalam musik, diantaranya, nada, notasi dan
paranada.
1.
Nada
Nada adalah bunyi yang teratur, artinya:
mempunyai bilangan getar (frekwensi) yang tertentu. Tinggi rendahnya bunyi
(suara) bergantung pada besar kecilnya frekwensi tersebut.
Di dalam musik terdapat 12 nada, dimana
pada setiap nadanya memiliki jarak ½ nada, yakni C-C#-D-D#-E-F-F#-G-G#-A-A#-B-C
2.
Notasi
Di dalam musik, tinggi rendah dan
panjang pendeknya nada dapat ditunjukkan dengan tanda yang disebut: titinada
atau notasi (not). Jadi, not berfungsi sebagai huruf di dalam musik. Dalam
standar musik internasional, umumnya notasi dituliskan ke dalam bentuk notasi
balok, akan tetapi masyarakat Indonesia mengenal juga notasi angka yang pada
umumnya dipakai untuk menulis sebuah lagu dalam format paduan suara.
a.
Notasi angka
Not angka sebagimana konon dipakai di
Indonesia merupakansuatu tradisi yang muncul di Perancis dan Belanda baru
muncul menjelang akhir abad yang lalu. Mulai dikenal di Indonesia pada awal
abad ke-20, sedangkan di tempat asalnya pada waktu yang sama mulai
ditinggalkan. Sistem not angka terdiri dari angka biasa untuk oktaf tengah.
Disertai titik atas bila pindah ke oktaf
atas, dan titik bawah bila masuk ke oktaf bawah.
b.
Notasi balok
Suatu sistem penulisan yang digunakan
untuk menyalin musik ke dalam bentuk notasi, dan digunakan sebagai standar
penulisan musik internasional.
3.
Paranada
Paranada adalah lima garis horisontal
tempat not ditulis. Not dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi)
paranada. Simbol musik yang sesuai, bergantung pada efek yang diharapkan,
ditempatkan pada garis berdasarkan nada atau fungsi yang sesuai. Notasi musik
ditempatkan berdasarkan nada, notasi perkusi ditempatkan berdasarkan instrumen,
dan nada berhenti dan nada lainnya ditempatkan berdasarkan kesepakatan.
Garis paranada diberi nomor dari bawah
ke atas; garis paling bawah disebut garis pertama dan garis paling atas disebut
garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki
tinggi nada lebih tinggi. Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan. Not yang
terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di sebelah kanan.
Garis-garis paranada
terdiri dari 5 garis sejajar yang sama jaraknya.
Garis ke 5 _____________________________________________
4
_____________________________________________
3
_____________________________________________
2
_____________________________________________
1
_____________________________________________
Bagian-bagian
yang biasanya terdapat di dalam paranada adalah:
a.
Kunci/Clef G (Treble Staff)
Tanda
kunci berbentuk sedemikian, sehingga bentuk melingkarnya dapat berhenti pada
garis ke dua. Karena itu pada garis kedua itulah terletak nada G.
Garis ke 1 - E
Spasi ke 1 – F
Garis ke 2 - G
Spasi ke 2 – A
Garis ke 3 - B
Spasi ke 3 - C
Garis ke 4 - D
Spasi ke 4 - E
Garis ke 5 - F
Contoh instrumen yang memakai paranada
dalam kunci G adalah piano, gitar, biola, flute, dll.
b. Kunci/Clef F (Bass Staff)
Bentuk kunci F seperti huruf C terbalik, dengan dua
titik di belakangnya. Nada f terletak pada garis ke empat. Kunci F sering juga
disebut sebagai juga kunci Bas, sebab suara Bas ditulis dengan kunci F.
Garis ke 1 – G
Spasi ke 1 – A
Garis ke 2 – B
Spasi ke 2 – C
Garis ke 3 – D
Spasi ke 3 – E
Garis ke 4 – F
Spasi ke 4 – G
Garis ke 5 - A
c.
Birama (Bar)
Waktu yang diperlukan bagi sebuah lagu
terbagi atas bagian-agian yang sama. Setiap bagian yang pendek-pendek itu juga
telah mempunyai irama yang lengkap, artinya ada bagian yang berat (bertekanan)
dan ada bagian yang ringan (tak bertekanan). Bagian pendek inilah yang disebut
birama (bar).
Tiap birama (bar) dibatasi oleh
garis-garis tegak yang disebut garis birama. Di dalam tiap birama (bar) terdiri
dari beberapa bagian yang disebut bagian birama.
d.
Tanda Birama/Tanda Sukat
Tanda birama/tanda sukat berupa sebuah
angka pecahan, yang terdapat pada permulaan lagu, misalnya 3/4; 4/4; 6/8 dsb.
Pembilang menunjukkan jumlah bagian (jumlah pukulan) dalam tiap-tiap birama.
Sedangkan penyebut menunjukkan nama notasi atau nilai nada dalam setiap
pukulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar