Search

Selasa, 06 Desember 2016

TEORI MUSIK

TEORI MUSIK
(BAGIAN I)

Musik dalam kaitannya sebagai ilmu pengetahuan, merupakan cabang dari ilmu kesenian. Musik dapat dipelajari, sehingga di dalam dunia akademik, selain belajar tentang praktek memainkan alat musik, juga diajarkan tentang teori musik. Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan istilah, unsur-unsur musik dan hal-hal yang berkaitan dengan musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik.

I. Istilah-Istilah Musik
Dalam bagian pertama ini, saya akan menjelaskan tentang istilah-istilah dalam musik, diantaranya, nada, notasi dan paranada.

1. Nada
Nada adalah bunyi yang teratur, artinya: mempunyai bilangan getar (frekwensi) yang tertentu. Tinggi rendahnya bunyi (suara) bergantung pada besar kecilnya frekwensi tersebut.
Di dalam musik terdapat 12 nada, dimana pada setiap nadanya memiliki jarak ½ nada, yakni C-C#-D-D#-E-F-F#-G-G#-A-A#-B-C

2. Notasi
Di dalam musik, tinggi rendah dan panjang pendeknya nada dapat ditunjukkan dengan tanda yang disebut: titinada atau notasi (not). Jadi, not berfungsi sebagai huruf di dalam musik. Dalam standar musik internasional, umumnya notasi dituliskan ke dalam bentuk notasi balok, akan tetapi masyarakat Indonesia mengenal juga notasi angka yang pada umumnya dipakai untuk menulis sebuah lagu dalam format paduan suara.
a. Notasi angka
Not angka sebagimana konon dipakai di Indonesia merupakansuatu tradisi yang muncul di Perancis dan Belanda baru muncul menjelang akhir abad yang lalu. Mulai dikenal di Indonesia pada awal abad ke-20, sedangkan di tempat asalnya pada waktu yang sama mulai ditinggalkan. Sistem not angka terdiri dari angka biasa untuk oktaf tengah. Disertai titik atas  bila pindah ke oktaf atas, dan titik bawah bila masuk ke oktaf bawah.

b. Notasi balok
Suatu sistem penulisan yang digunakan untuk menyalin musik ke dalam bentuk notasi, dan digunakan sebagai standar penulisan musik internasional.

3. Paranada
Paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis. Not dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi) paranada. Simbol musik yang sesuai, bergantung pada efek yang diharapkan, ditempatkan pada garis berdasarkan nada atau fungsi yang sesuai. Notasi musik ditempatkan berdasarkan nada, notasi perkusi ditempatkan berdasarkan instrumen, dan nada berhenti dan nada lainnya ditempatkan berdasarkan kesepakatan.
Garis paranada diberi nomor dari bawah ke atas; garis paling bawah disebut garis pertama dan garis paling atas disebut garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada lebih tinggi. Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan. Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di sebelah kanan.

Garis-garis paranada terdiri dari 5 garis sejajar yang sama jaraknya.
     Garis ke  5 _____________________________________________
                    4 _____________________________________________
                    3 _____________________________________________
                    2 _____________________________________________
                    1 _____________________________________________

Bagian-bagian yang biasanya terdapat di dalam paranada adalah:
a. Kunci/Clef G (Treble Staff)










     Tanda kunci berbentuk sedemikian, sehingga bentuk melingkarnya dapat berhenti pada garis ke dua. Karena itu pada garis kedua itulah terletak nada G.
Garis ke 1 - E
Spasi ke 1 – F
Garis ke 2 - G
Spasi ke 2 – A
Garis ke 3 - B
Spasi ke 3 - C
Garis ke 4 - D
Spasi ke 4 - E
Garis ke 5 - F
Contoh instrumen yang memakai paranada dalam kunci G adalah piano, gitar, biola, flute, dll.

b. Kunci/Clef F (Bass Staff)










     Bentuk kunci F seperti huruf C terbalik, dengan dua titik di belakangnya. Nada f terletak pada garis ke empat. Kunci F sering juga disebut sebagai juga kunci Bas, sebab suara Bas ditulis dengan kunci F.
Garis ke 1 – G
Spasi ke 1 – A
Garis ke 2 – B
Spasi ke 2 – C
Garis ke 3 – D
Spasi ke 3 – E
Garis ke 4 – F
Spasi ke 4 – G
Garis ke 5 - A

c. Birama (Bar)




Waktu yang diperlukan bagi sebuah lagu terbagi atas bagian-agian yang sama. Setiap bagian yang pendek-pendek itu juga telah mempunyai irama yang lengkap, artinya ada bagian yang berat (bertekanan) dan ada bagian yang ringan (tak bertekanan). Bagian pendek inilah yang disebut birama (bar).
Tiap birama (bar) dibatasi oleh garis-garis tegak yang disebut garis birama. Di dalam tiap birama (bar) terdiri dari beberapa bagian yang disebut bagian birama.

d. Tanda Birama/Tanda Sukat










Tanda birama/tanda sukat berupa sebuah angka pecahan, yang terdapat pada permulaan lagu, misalnya 3/4; 4/4; 6/8 dsb. Pembilang menunjukkan jumlah bagian (jumlah pukulan) dalam tiap-tiap birama. Sedangkan penyebut menunjukkan nama notasi atau nilai nada dalam setiap pukulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar